Karya : M Rafki Yasien,
VDMS Grantee dari Universitas Negeri Padang (UNP), Padang
Masa ini bukanlah perkara tirani dan benteng
Bisa lebih dari sekedar kecupan ibu pertiwi
Tirani yang membentang antara aorta kehidupan
Atau benteng yang membatasi arteri sebuah kata
Tidak ada soal sama sekali
Kita harus di garis depan
Terlentang menghembus angin
Tertungkup meludah debu
Menutup mulut-mulut yang menganga antara gunung dan laut
Menopang kaki-kaki yang lumpuh antara stasiun, bandara, atau dermaga
Menuntun mata-mata yang buta antara harga diri dan jati diri
Kita harus di garis depan
Dan harus di garis depan
Jiwaku
Berhenti berada di belakang tirai biru
Mengekor di sela-sela kaum asing
Memipih sisa-sisa peradaban kamuflase
Dan berhenti menjadi kerbau dengan subang di hidungnya
Kita harus di garis depan
Karna masa bukan sekedar iman
Kalau tak sanggup di garis depan
Kita pahat sebuah garis
A2A E – Newsletter Vol. 56| X| 2016