Written by Aan Fajar Lestari, VDMS alumna from Gajah Madah University (UGM), Yogyakarta

Bahasa ibu, atau yang biasa dikenal dengan istilah internasional mother tongue, adalah bahasa yang pertama kali dipahami, yang digunakan sehari-hari dalam bertutur kata.(http://www.englishbahasa.com/2013/09/mother-tongue-atau-bahasa-ibu-sebagai.html). Indonesia memiliki satu bahasa nasional, yakni Bahasa Indonesia, dan ratusan bahasa ibu atau bahasa daerah. Bahasa ibu ini merupakan bagian dari identitas diri seseorang karena mencerminkan wilayah tempat orang itu tinggal atau berasal.

Bahasa ibu berserta budaya tertentu juga berperan aktif mempengaruhi kepribadian individu penggunanya. Sebagai contoh, kita ambil perbandingan suku Jawa dengan  suku Batak. Di kebudayaan Jawa, kelemahlembutan dan tata karma dijunjung tinggi. Akibatnya, individu memiliki kepribadian yang cenderung lebih santun, lembut, dan halus dalam bersikap dan bertutur kata. Sebaliknya, individidu dari suku Batak diwariskan nilai tinggi terhadap ketegasan dan kekuatan. Akibatnya, mereka cenderung lebih tegas dan lantang berkata, lebih berani dalam berkata.

Bahasa ibu yang merupakan identitas diri memperat ikatan dua orang penggunanya. Sebagai contoh, seseorang yang baru kenal akan merasa lebih akrab bila menggunakan bahasa ibu dibanding menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan kesamaan identitas bahasa dan tempat asal mereka membuat mereka merasa seperti saudara. Ini adalah keuntungan menggunakan bahasa ibu. Kongkritnya, kita akan diberi harga lebih murah bila menawar barang di Malioboro dengan Bahasa Jawa, apalagi Bahasa Jawa halus (Krama). Biasanya, pedagang lebih murah hati pada pembeli yang bersuku sama. Sama halnya saat makan di rumah makan padang. Makan enak harga miring bisa didapat bila kita menggunakan Bahasa Padang.

Bahasa ibu juga menyimpan sisi negatifnya bila tidak ada pengertian di antara individu. Perlu kemauan untuk mencerna kebiasaan, budaya, dan adat istiadat yang ada di balik bahasa ibu. Bila kemauan ini tidak ada, kesalahpahaman gampang terjadi dan luber ke perselisihan. Di pulau Jawa sendiri saja misalnya, ada puluhan bahasa ibu yang tersebar di tiap kabupaten atau kota. Bahkan, ada kamungkinan dalam satu kota memiliki lebih dari satu bahasa ibu. Kata “cok” di Jawa Timur adalah kata sapaan yang berarti persaudaraan. Pemuda biasa menggunakan ‘cok’ untuk menyapa teman dekatnya. Beda lagi kasusnya bila menyapa orang Yogyakarta dengan kata yang sama. Orang Yogya yang terbiasa halus akan menganggap ‘cok’ sebagai umpatan atau hinaan, apalagi bila keluar dari mulut orang yang tidak karib dengannya. Hal semacam inilah yang bisa terjadi bila individu tidak sepaham mengenai budaya dan arti bahasa.

Tentu segala hal memiliki sisi baik dan buruknya. Tanpa bahasa ibu, rasa persatuan lama terajut. Selain itu, keragaman bahasa ibu membuat sebuah wilayah lebih kaya. Saya sendiri adalah seorang yang lahir dari orangtua Jawa di Yogyakarta, sebuah kota dengan penduduk mayoritas berbahasa Jawa. Secara pribadi, saya merasa bangga dengan kekayaan bahasa di Indonesia. Misalpun ada pertengkaran karena bahasa, masalah ini berasal dari kesalahpahaman individu. Sudah seharusnya, seperti jenis hubungan sosial lainnya, kemauan dan rendah hati memahami mendapat kursi prioritas. Ini adalah kunci keharmonisan.

Summary: Local language, or mother tongue, is the original language of local people before a nation formed. In Indonesia, there are hundreds of local language spoken by locals whose tongues are unified by Indonesian Language, the national language.  Local language is a sword with two edges. On the one hand, it glues solidarity instantly. On the other hand, it risks misunderstanding between people of different linguistic and cultural background. To avoid this latter edge, one’s willingness to understand others is required. By doing thus, this richness of culture gives not only a beauty of diversity, but also a instant glue for solidarity.

A2A E – Newsletter Vol. 60| II | 2017

Tagged on:             

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *