Written by Kristo Rada Sitorus, VDMS grantee from North Sumatera University (USU), Medan

Indonesia adalah negara yang dianugerahi Tuhan banyak berkat dan anugerah dengan wilayah luas yang kaya akan sumber daya alam, budaya, agama, dan RAS. Selain itu, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan berbagai status ekonomi, suku/budaya, agama, cara berpikir berbeda, dll. Hendaknya keanekaragaman yang dimiliki tidak menjadikan rakyat Indonesia terpecah, melainkan tetap bersatu dan saling melengkapi satu sama lain. Perbedaan harus diperkecil dan rasa kesatuan harus dijunjung tinggi agar menjadi negara yang didambakan oleh para pahlawan Indonesia.

Adanya perbedaan (pluralitas), hendaknya dijadikan sebagai pemersatu bangsa. Masyarakat jangan memandang perbedaan sebagai lubang untuk memisahkan diri antara satu kaum dengan kaum yang lain, tetapi masyarakat hendaknya memandang perbedaan sebagai penggenap kekurangan dan kelemahan. Masyarakat harus menyadari, walaupun di Indonesia memiliki keanekaragaman perbedaan, tetapi perbedaan itu adalah kekayaan yang harus dibanggakan oleh Indonesia. Sebab negara lain tidak memiliki keragaman yang dimiliki oleh Indonesia. Ketika perbedaan di perkecil dan persamaan di pegang erat, maka Indonesia dapat menjadi negara dengan maju dan kuat. Indonesia tidak akan mungkin lagi dapat diadu domba oleh negara lain, seperti yang dilakukan oleh para penjajah dahulu terhadap pahlawan-pahlawan Indonesia.

Negara Indonesia bukanlah negara yang merdeka oleh karena sejumlah pihak, budaya atau agama. Tetapi negara Indonesia merdeka karena semua lapisan masyarakat di Indonesia mau bersatu dengan tidak memandang perbedaan untuk membela negara Indonesia. Perjuangan kemerdekaan merupakan contoh nyata dari pluralitas pemersatu bangsa.

Perbedaan dan kepentingan merupakan faktor yang memecah belah antar masyarakat, bahkan mereka rela menyakiti satu sama lain untuk melampiaskan amarah dan nafsu. Korban luka bahkan nyawa pun menjadi pertaruhan ketika perpecahan terjadi. Kalau tindakan ini tidak bisa lagi dihentikan, kapan negara Indonesia bisa menjadi negara yang diharapkan oleh pahlawan yang berjuang demi Indonesia? Bhineka Tunggal Ika, semboyan yang selalu didengumkan oleh Indonesia, dan bahkan sudah terkenal di dunia International. Hendaknya semboyan ini bukan hanya semboyan, tetapi semboyan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Kelak apabila setiap masyarakat menjujung tinggi Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila, Keberagaman akan menjadi aset negara. Setiap masyarakat akan saling mengisi satu sama lain, memajukan negara ke arah yang diharapkan oleh pahlawan kita. Mewujudkan keharmonisan dalam keberagaman merupakan pejuangan kita selanjutnya para generasi muda. Mari kita membuat pahlawan dan orang tua bangga karna telah memiliki kita selama ini. Jadikan diri kita bermanfaat untuk sesama diantara kita, negara dan bahkan dunia.

Summary:

Plurality as the nation’s unity

Indonesia is one of the richest countries I Asia because of its resources. There are various natural resources, culture, religions, and races in this people. People can find differences in Indonesia easily. At one side, this condition is very fragile to a possibility of disunity. Differences can somehow make people easily be influenced to separate. Meanwhile, what our former patriot hope is unity in the country as has been stated in our motto “Bhineka Tunggal Ika”. Therefore, to cope with these differences, everybody must respect the others’ differences and walk in the same line to the betterment of our nation. Avoid the disunity. We have to be useful for others, for our nation, and for the world.

A2A E – Newsletter Vol. 66| VIII | 2017

Tagged on:                 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *