Padang – (13/01) Pagi itu tak biasa. Tepat di Jalan Azizi No. 112 Padang, angin kian berhembus dari arah Barat. Begitu juga rembesan air hujan yang mengguyur rerumputan, juga pohon sekitar. Suasana mendung tak memengaruhi kegiatan learn, share and encourage para alumni VDMS Sumatera Barat, Minggu (13/1).

Seminar motivasi dengan tema The Global Employment Changes and Challenges itu diadakan oleh alumni VDMS Sumatera Barat. Acara yang dimulai pukul 10 pagi diawali dengan perkenalan antar alumni. Cara perkenalan ala Genta Tri Utama menjadi kenangan tersendiri. Sebagai pembuka acara, Genta meminta setiap alumni untuk memperkenalkan nama, universitas asal, dan kegiatan. Yang kian seru adalah setiap alumni harus memperkenalkan alumni yang lain. Maka, ketika seseorang sedang memperkenalkan dirinya, alumni yang lain harus memperhatikan dan memperkenalkannya kembali. Guyonan dan pekikan tawa tak luput dari perkenalan ini. Sampai kepada alumni terakhir, mau tak mau dia harus memperkenalkan alumni secara keseluruhan. Kesempatan itu diperoleh oleh Harsono Hadi. Kali ini kedatangan Harsono Hadi tak hanya sebagai alumni tetapi juga sebagai pembicara atau trainer.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan sharing experience antar alumni. Jam menunjukkan pukul 11.00. Kali ini giliran Afdal Ade Hendrayana sebagai pemandu. Tak kalah dari Genta, Afdal pun turut memandu dengan umpanan joke untuk menghasilkan tawa dari para alumni. Melalui pengalaman yang diceritakan oleh alumni, banyak hal yang dipelajari. Mulai dari motivasi, perjuangan hidup, kerja keras, membaca peluang serta membina link. “Salah satu benefit saya hadir di sini adalah mendapatkan link. Kalaulah suatu hari nanti saya sakit, maka saya tidak akan datang ke RS M.Jamil. Tapi saya akan datang ke RS Ulak Karang, kenapa? Karena saya punya link dengan dokternya, Mr. Genta. Setidaknya harga obat bisa miring,” ungkapan itu diiringi dengan teriakan tawa dari para alumni, tak terkecuali Mas Harsono.

Tantangan dan Perubahan

Jam beralih ke pukul 13.00 siang. Mengawali materinya, Harsono Hadi menjelaskan bekerja sesuai ketertarikan (interest) akan jauh lebih baik dan akan mendapatkan hasil yang optimal. “Jangan menyepelekan interest dalam mewujudkan masa depan,” ujar laki-laki yang sudah memiliki pengalaman intensif selama lebih dari 14 tahun dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia bersama local dan multinational company.

Mas Har, panggilan akrabnya, lebih menekankan pada bagaimana melihat peluang kerja yang semakin kompetitif hari ini. Dia memberikan ilustrasi bagaimana tren bisnis dan layanan yang kian berkembang dari masa ke masa. Misalnya pada tahun 1970-an, tren bisnis yang berkembang saat itu perusahaan – dengan istilah penembak — hanya sebatas menghasilkan produk atau penembak diam. Pada kondisi saat itu, konsumen pun berada pada posisi yang sama “diam”. Artinya gaya pemasaran atau pemberian pelayanan dari sebuah perusahaan ke konsumen hanya sebatas pertimbangan harga.

Perubahan yang sedikit berbeda terjadi pada tahun 1980-an. Pertimbangan konsumen terhadap sebuah produk perusahaan tak hanya berorientasi pada harga melainkan jugaa kualitas. Kondisi ini menggambarkan konsumen sudah mulai mempertimbangkan kualitas dalam membeli sebuah produk. Namun, memasuki tahun 2000-an, tren bisnis menuntut perusahaan yang lebih aktif dalam memberikan pelayanan kepada konsumen atau juga disebut ‘penembak bergerak, sasaran bergerak’. Karena bagi para konsumen, banyak pertimbangan untuk membeli sebuah produk, antara lain harga, kualitas, pelayanan dan kecepatan. “Kecepatan sudah menjadi pertimbangan di era informasi saat ini,” ujar trainer lulusan Pascasarjana UI tersebut.

Mas Har juga merujuk pada pendapat Alvin Toller, yang terkenal dengan istilah the 3rd wave dalam hal perubahan basis aktivitas manusia. Memasuki abad ke-21, era informasi menjadi sebuah basis aktivitas manusia. Bidang teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronik. Perkembangan ini berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi.

Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia bisnis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat ( banyak artikel baru yang dipublikasikan tiap tahun dalam jurnal) pelaku bisnis akan ketinggalan jika tidak menggunakan media informasi untuk meng-update perkembangan terbaru.

Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line, diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM. Pada saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa dibatasi ruang dan waktu. “Waktu berubah, maka bisnis, organisasi dan manajemen juga turut berubah,” ungkapnya.

Mengakhiri penyampaian materi yang berlangsung selama tiga jam, Mas Har meminta kepada peserta selaku generasi muda dan insan produktif untuk melakukan perubahan jika ingin mendapatkan peluang yang lebih baik. Ia juga menegaskan tantangan akan kian terus berkembang, satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan perubahan.  Dalam upaya menyiasati perubahan itulah, Mas Har memiliki motto tersendiri, Segera tinggalkan zona nyaman, karena peluang selalu berada di zona tak nyaman. “Tantangan tak bisa diatasi, tetapi perubahan yang bisa dilakukan. Kalau ingin berubah, maka keluar dari penjara pikiran Anda,” tegas Mas Har sambil diiringi dengan applause dari peserta seminar motivasi The Global Employment Changes and Challenges. Afdal Ade Hendrayana

Tagged on:         

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *